Selasa, 02 Desember 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

I.                    DEFINISI
Ø  Pemuda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat di artikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ø  Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.


II.                  PERANAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, proklamasi, pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator soeharto dari singgasana keprisidenan, seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.


III.                POLA DASAR PEMBINAAN DAN PERKEMBANGAN GENERASI MUDA
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihan yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV. Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa dating sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa dating membutuhkan pulakepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan Negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan factor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa dating.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
Ø  Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannyapun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
Ø  Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkan yang  optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.


IV.                MASALAH-MASALAH YANG DI HADAPI GENERASI MUDA MASA KINI
Ø  Kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah
Ø  Sikap apatis
Sikap apatis merupakan kecendrungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakat.
Ø  Kecemasan dan kurangnya harga diri
Kata stress atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya)
Ø  Ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola piker ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung dan rugi atau malahan dengan uang.
Ø  Perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah-tengah masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.

Ø  Pemujaan akan pengalaman
Sebagian besar tindakan-tindakan negative anak muda dengan minuman keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru tentang pengalaman.


V.                  Kesimpulan
Bahwa setiap generasi muda haruslah memiliki tujuan yang baik dan sangat berarti dalam hidupnya perindividu. Tujuan yang ingin di capai harusnya di kejar dengan kerja keras dan menikmati setiap alur perjalanannya masing-masing. Tingkatkan juga skill bersosialisasi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, karena sebuah interaksi adalah awal dari kekuatan persatuan yang hakiki untuk mengejar masa depan yang jauh lebih baik. Generasi muda saat ini haruslah rajin menggali sebuah pengalaman sampai ke akarnya, karena pengalaman adalah ilmu yang paling berharga jika di bandingkan dengan materi apapun yang ada dalam hidup ini. Kewajiban pemuda adalah menerjang alur hidup ini dengan melalui derasnya ombak-ombak masalah dalam kehidupan, seberat apapun suatu masalah, haruslah di tangani dengan senang hati oleh seorang pemuda dan dapat menyelesaikan masalah dengan cepat , cermat dan tepat.


Referensi:

0 komentar:

Posting Komentar